”Itulah sebabnya pembelajaran tentang sabar menjadi penting. Pelajar sejati adalah orang yang mengamalkan apa yang diketahuinya untuk diri sendiri. Tanpa itu, semuanya hanya menjadi kepalsuan hampa. Sekarang, pulanglah ke rumah dan berbagilah dengan tetanggamu soal pengetahuanmu itu. Tetapi kamu tidak boleh lupa untuk mengamalkan apa-apa yang telah engkau pelajari sendiri dalam kehidupanmu sehari-hari.”
Perlahan-lahan Hussein berjalan pulang menuju kampung halamannya, sambil menafakuri apa yang telah didengarnya pagi itu. Hari mulai gelap saat ia tiba di rumah tuanya. Saat ia memandang lewat jendela rumahnya, dilihatnya istrinya sedang duduk sambil melingkarkan lengannya ke seorang pemuda sambil meremas-remas rambutnya. Ia sangat terkejut dan geram, menduga bahwa istrinya pasti telah menyeleweng selama ia pergi. Ia mengeluarkan pistol yang telah ia bawa untuk menjaga diri dari gangguan perampok. Ketika ia hampir saja menembak kedua orang itu, ia teringat akan pelajaran yang ia terima setahun penuh tentang kesabaran. Membunuh sesama manusia, jelas bukan perkara kecil!
Perlahan-lahan Hussein berjalan pulang menuju kampung halamannya, sambil menafakuri apa yang telah didengarnya pagi itu. Hari mulai gelap saat ia tiba di rumah tuanya. Saat ia memandang lewat jendela rumahnya, dilihatnya istrinya sedang duduk sambil melingkarkan lengannya ke seorang pemuda sambil meremas-remas rambutnya. Ia sangat terkejut dan geram, menduga bahwa istrinya pasti telah menyeleweng selama ia pergi. Ia mengeluarkan pistol yang telah ia bawa untuk menjaga diri dari gangguan perampok. Ketika ia hampir saja menembak kedua orang itu, ia teringat akan pelajaran yang ia terima setahun penuh tentang kesabaran. Membunuh sesama manusia, jelas bukan perkara kecil!